Selamat Datang di Blog Mahasiswa PSPA Angkatan XIV USU

Minggu, 27 Januari 2013

Kesalahan Pengobatan (Medication Errror) pada Kemoterapi Kanker

By: Wahyudin Sitorus, S.Farm
Kanker (Bukan kantong kering), tetapi merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan kantong kering untuk melakukan pengobatannya, betapa tidak, harga agen-agen kemoterapi ini sangat mahal. Harga agen-agen tersebut mahal merupakan sebuah kewajaran, karena untuk menemukan sebuah agen (obat) baru itu membutuhkan waktu dan biaya yang besar, serta tenaga ahli yang khusus.

Kanker merupakan suatu keadaan di mana pertumbuhan sel tidak berada pada kondisi fisiologis normal. Sel membelah dan bermetastasis lebih cepat dibandingkan dengan sel normal. Perubahan ini dapat terjadi pada hampir seluruh jenis sel tubuh manusia. Mulai dari sel darah, hingga sel-sel epitel. Jika tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium, biasanya adanya kanker ini diketahui ketika sudah fase akhir, karena baru terasa setelah adanya pembentukan massa pada bagian tubuh tertentu.

Ada beberapa cara dalam dunia medis dalam menangani kasus kanker seperti operasi, penyinaran, bioterapi dan penggunaan agen-agen kemoterapi. Kadang, cara di atas dilakukan kombinasi, tergantung pada tingkat keparahan kanker pasien. Penggunaan agen kemoterapi merupakan cara yang cukup banyak digunakan saat ini, karena penggunaan agen ini bisa untuk membunuh sel-sel kanker yang baru terdeteksi maupun yang sudah bermetastasis dan menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Kejadian Kanker dan Kesalahan Kemoterapi Kanker
Setiap tahun American Cancer Society mempublikasikan perkiraan kasus baru dan kematian karena kanker. Kasus kanker yang paling umum dan menyebabkan kematian pada orang dewasa di Amerika dapat dilihat pada tabel berikut ini[3]:
New Cancer Cases in United State, 2007
Man
%
Women
%
Prostate
Lung and bronchus
Colon and rectum
Urinary bladder
Non-Hodgkin lymphoma
Melanoma of the skin
Kidney & renal pelvis
Leukemia
Oral cavity & oharinx
Pancreas
218,890 (29%)
114,760 (15%)
79,130 (10%)
50,040 (7%)
34,200 (4%)
33,910 (4%)
31,590 (4%)
24,800 (3%)
24,180 (3%)
18,830 (2%)
Breast
Lung and bronchus
Colon & rectm
Uterine corpus
Non-Hodgkin lymphoma
Melanoma of skin
Thyroid
Ovary
Kidney & renal pelvis
Leukimia
178,480 (26%)
98,620 (15%)
74,630 (11%)
39,080 (6%)
28,990 (4%)
26,030 (4%)
25,480 (4%)
22,430 (3%)
19,600 (3%)
19,440 (3%)
Total
766,860 (100%)
Total
678,060 (100%)
Cancer Deaths in United State, 2007
Man
%
Women
%
Lung and bronchus
Prostate
Colon and rectum
Pancreas
Leukemia
Liver or intrahepatic bile duct
Esophagus
Urinary bladder
Non-Hodgkin lymphoma
Kidney & renal pelvis
89,510 (31%)
27,050 (9%)
26,000 (9%)
16,840 (6%)
12,320 (4%)
11,280 (4%)
10,900 (4%)
9,630 (3%)
9,600 (3%)
8,080 (3%)
Lung and bronchus
Breast
Colon and rectum
Pancreas
Ovary
Leukemia
Non-Hodgkin lymphoma
Uterine corpus
Brain or central nervous system
Liver or intrahepatic bile duct
70,880 (26%)
40,460 (15%)
26,180 (10%)
16,530 (6%)
15,280 (6%)
9,470 (4%)
9,060 (3%)
7,400 (3%)
5,590 (2%)
5,500 (2%)
Total
289,550 (100%)
Total
270,100 (100%)

Penelitian yang dilakukan Ranchon, dkk (2011) yang bertujuan untuk menilai kejadian kesalahan pengobatan agen antineoplastik di antara 6,607 peresepan antineoplastik, 341 (5,2%) diketahui paling tidak satu kesalahan, sesuai dengan total 449 kesalahan pengobatan. Dari total kesalahan tersebut 91% adalah kesalahan dalam peresepan, 8% kesalahan berkaitan dengan farmasi, dan 1% kesalahan dalam administrasi [4] 

Jumlah kesalahan pengobatan kemoterapi kanker yang benar-benar sampai pada pasien yang ditemukan oleh sebenarnya sangat kecil, namun masalah dalam proses order kemoterapi sering terjadi, yang berpotensial menjadi berbahaya dan menimbulkan biaya yang mahal [4].


Resiko Obat Kemoterapi Kanker
Obat-obat kemoterapi kanker sangat toksik terhadap sel [2]. Banyak terjadi penekanan dan efek merugikan akut dan kronik pada orang-orang yang menerima kemoterapi kanker yang membutuhkan perawatan khusus dan intervensi pendukung. Beberapa kerugian menggunakan kemoterapi diantaranya adanya efek samping yang menimbulkan ketidaknyamanan seperti penekanan pada sumsum tulang, lesi saluran pencernaan, rambut gugur, mual dan resistensi obat yang cepat secara klinis [1]. 

Pemaparan terhadap obat maupun  limbah obat kemoterapi kanker selama proses preparasi, administrasi dan pembuangannya bisa berbahaya pada petugas kesehatan, karena obat-obat ini bersifat mutagenik, karsinogenik dan teratogenik. Selain itu, pasien dan keluarga yang menerima kemoterapi bisa mengarah pada paparan kemoterapi yang berbahaya jika mereka menggunakan atau kena dengan peralatan yang terkontaminasi atau cairan tubuh [2].

Faktor-Faktor yang Meningkatkan Terjadinya Kesalahan Pengobatan Kemoterapi
Berikut ini merupakan beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan pengobatan kemoterapi kanker:


Setiap namanya kesalahan akan memberikan kerugian. Namun, kesalahan dapat dijadikan pembelajaran untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dalam menangani kasus selanjutnya. Karena, bagaimanapun, manusia merupakan makhluk yang tak luput dari kesalahan.

Jadi, dengan diketahuinya kemungkinan-kemungkinan kesalahan dalam kemoterapi kanker, paling tidak kita dapat menyusun sebuah strategi untuk mencegah terjadinya kesalahan tersebut.

Kejadian kesalahan dalam kemoterapi kanker dapat merugikan beberapa pihak di antaranya mulai dari pasien, keluarga pasien, perawat, apoteker dan secara tidak langsung akan merugikan rumah sakit.

Kesalahan dalam peresepan, perhitungan dosis, cara pemberian serta siklus, akan berefek langsung terhadap keberhasilan terapi. Dois subterapi, menyebabkan sel kanker tidak tuntas dihancurkan. Dosis superterapi (terlalu besar) sebabkan resiko efek merugikan obat meningkat, bahkan dapat menyebabkan kematian.

Keluarga pasien dan perawat yang tidak memahami bahaya dari terpapar dengan agen kemoterapi, kemungkinan besar akan terpapar dengan agen kemoterapi. Perawat adalah orang yang akan memnyampaikan agen kemoterapi pada pasien sangat beresiko terpapar.

Apoteker, merupakan orang yang bertanggungjawab dalam menyediakan agen kemoterapi di rumah sakit. Penyiapan ini mulai dari perencanaan, pemesanan, serta pencampuran. Pengerjaan saat pencampuran agen kemoterapi yang tidak menggunakan alat pelindung diri standart akan meningkatkan resiko pemaparan agen ini.

Rumah sakit dinilai oleh pasien dari keberhasilan mereka dalam melayani pasien. Pasien yang tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit, maka akan melakukan promosi mulut ke mulut bahwa rumah sakit tersebut tidak baik, demikian sebaliknya. Pasien yang mengetahui kesalahan yang dilakukan oleh rumah sakit, juga memiliki hak untuk melaporkan atas perlakuan yang salah yang diterima oleh mereka.

Dengan demikian, perlu dilakukan suatu usaha untuk mencegah kesalahan kemoterapi kanker di rumah sakit. Mulai dari pembuatan standart, pelatihan tenaga penyedia layanan kesehatan dan semua yang terkait, serta memberikan sanksi tegas terhadap keselahan yang berulang.

Berikut presentasi lengkap yang kami buat saat menyelesaikan tugas mata kuliah Medication Error. Judulnya prevensi pencegahan kesalahan kemoterapi kanker:

Daftar Referensi:
  1. Thurston, D.E. (2007). Chemistry and Pharamocology of Anticancer Drugs. Boca Raton: CRC Press. Page: 14, 15.
  2. Anonim. (2010). Standards and Competencies for Cancer Chemotherapy Nursing Practice. Canada: NSCA. Page 6.
  3. Brundage, D. (2008). Cancer Chemotherapy and Treatment. In: Pharmacotherapy Principles and Practices. Editors: MARIE A. CHISHOLM-BURNS, BARBARA G.WELLS, TERRY L. SCHWINGHAMMER, PATRICK M. MALONE, JILL M. KOLESAR, JOHN C. ROTSCHAFER, JOSEPH T. DIPIRO. New York: McGraw-Hill Companies, Inc. Page: 1278.
  4. Ranchon, F., Salles, G., Späth, H.M., Schwiertz, V., Vantard,N., Parat, S.,et.al. (2011). Chemotherapeutic errors in hospitalised cancer patients: attributable damage and extra costs. Ranchon et al. BMC Cancer. 11:478

1 komentar:

  1. I am grateful for the positive learning environment you provided with me. Thank you for providing such a valuable information and thanks for sharing this matter.

    BalasHapus